Sosialisasi dan Skrining Frambusia di Lingkungan Sekolah Wilayah Kerja Puskesmas Ajibarang II
Frambusia merupakan menyakit kulit menular yang dapat menyebabkan cacat fisik, yang umumnya terjadi di daerah tropis. Gejala awalnya, muncul benjolan kecil-kecil di kulit tanpa nanah, tetapi tidak terasa sakit. Penyakit ini dapat menular melalui cairan dari kulit yang terluka. Penularannya dari lukanya, kan keluar cairan. Jika mengenai kulit manusia yang lain, walaupun kulitnya hanya tergores atau gatal itu ada sedikit lecet dan terkena cairan di kulit, maka akan tertular. Tapi kalau kulit sehat tidak bisa. Atau dibawa lalat, nah kalau lalat hubungannya dengan kebersihan lingkungan.
Rata-rata frambusia menyerang anak-anak dengan usia sampai 15 tahun. Penyakit ini erat kaitannya dengan hygiene sanitasi. Biasanya terjadi di sosial ekonomi rendah, daerah-daerah yang kumuh dan kotor.
Hingga saat ini di Kabupaten Banyumas sendiri belum ditemui kasus tersebut. Namun, sebagai antisipasi dan pencegahan dilakukan secara aktif sosialisasi kepada masyarakat masyarakat, khususnya anak-anak, agar selalu menjaga kebersihan lingkungan, kebersihan diri, dan menjaga pola makan yang sehat.
Selain itu, aktif dilakukan skrining atau penjaringan di kelompok usia sekolah sebagai deteksi dini penyakit Frambusia.